Seberapa banyak dari kita yang memahami arti sebenarnya dari evolusi. Sebagian besar manusia masih “salah kaprah”terhadap arti evolusi yang sebenarnya. Bahkan sebenarnya Charles Darwin tidak pernah mengatakan bahwa manusia berasal dari monyet. Pemahaman kita seringkali salah mengenai evolusi. Dalam benak kita, evolusi seperti perubahan perlahan-lahan dari suatu makhluk hidup karena kebiasaan selama bergenerasi-generasi. Contoh sederhana, jerapah dulu tidak memiliki leher panjang tapi karena kebiasaannya menjulurkan lehernya saat mencari makan di pucuk-pucuk pohon, lama-kelamaan leher mereka bertambah panjang hingga sepanjang saat ini. Itu pemahaman yang sama sekali salah! Itu sama halnya dengan mengatakan dulu manusia itu adalah monyet, lalu berkembang sedikit demi sedikit hingga seperti saat ini. Sekali lagi, salah besar!
Evolusi bukan seperti itu. Evolusi bekerja dengan 2 langkah. Variasi dan seleksi alam.
Variasi artinya kadang-kadang / kebetulan, makhluk hidup lahir dengan suatu perbedaan dengan lainnya dalam spesiesnya (jangan katakan anda tidak pernah melihat manusia berkaki 3, anjing tanpa bulu, kambing berkepala 2 atau lainnya yang mungkin terkadang kita sebut dengan “cacat”). Variasi tidak selalu baik atau buruk. Itu hanya terjadi begitu saja di alam.
Seleksi alam artinya semakin cocok makhluk hidup dengan daerah tempat tinggalnya, semakin besar kesempatannya untuk hidup lama dan mempunyai keturunan. Kemudian keturunannya mungkin mewarisi variasi yang membuat induk makhluk hidup tersebut bertahan / sangat berhasil di lingkungan lokalnya.
Evolusi bukan seperti itu. Evolusi bekerja dengan 2 langkah. Variasi dan seleksi alam.
Variasi artinya kadang-kadang / kebetulan, makhluk hidup lahir dengan suatu perbedaan dengan lainnya dalam spesiesnya (jangan katakan anda tidak pernah melihat manusia berkaki 3, anjing tanpa bulu, kambing berkepala 2 atau lainnya yang mungkin terkadang kita sebut dengan “cacat”). Variasi tidak selalu baik atau buruk. Itu hanya terjadi begitu saja di alam.
Seleksi alam artinya semakin cocok makhluk hidup dengan daerah tempat tinggalnya, semakin besar kesempatannya untuk hidup lama dan mempunyai keturunan. Kemudian keturunannya mungkin mewarisi variasi yang membuat induk makhluk hidup tersebut bertahan / sangat berhasil di lingkungan lokalnya.
Salah satu contoh nyata, di awal 1800-an, kebanyakan ngengat lada berwarna abu-abu muda. Mereka hampir tidak terlihat di samping pepohonan dan burung-burung mengabaikan mereka. Namun kadang-kadang bayi ngengat berwarna hitam lahir. Tetapi mereka (ngengat hitam) mudah terlihat burung dan menjadi santapannya. Jadi kebanyakan dari ngengat hitam tidak mendapat kesempatan hidup cukup lama dan berkembang biak. Tetapi saat pabrik-pabrik dibangun dan polusi mengotori udara (terutama asap dari pembakaran batu bara), pepohonan segera dilapisi jelaga hitam. Hal ini mengakibatkan ngengat abu-abu muda dalam bahaya, dimangsa oleh predator dengan kecepatan yang mencemaskan, sedangkan ngengat hitam bertahan hidup dan bertambah banyak (lebih banyak dari ngengat abu-abu muda). Sekarang keadaan berubah lagi, polusi telah dikendalikan, populasi ngengat abu-abu muda kembali lebih tinggi dibanding ngengat hitam. Sebagai catatan, ngengat abu-abu muda dan ngengat hitam merupakan satu spesies yang sama, bukan 2 jenis yang berbeda.
Semoga dengan ilustrasi tersebut kita tidak mudah “menelan mentah-mentah” ajaran / info yang berkembang. Telusuri dan pelajari dahulu apa makna sebenarnya. Masih berpikir manusia berasal dari monyet?
Semoga dengan ilustrasi tersebut kita tidak mudah “menelan mentah-mentah” ajaran / info yang berkembang. Telusuri dan pelajari dahulu apa makna sebenarnya. Masih berpikir manusia berasal dari monyet?
No comments:
Post a Comment