Tuesday, July 24, 2007

My New Stuff !

Introducing: my brand new Giant Reign 2007 Freeride Edition! (ngarang kalee!). Ini sepeda paling mahal dari semua yang pernah saya pake selama ini. Total saya menghabiskan 16,4 juta! Itupun sudah dihemat2 dengan pemakaian beberapa parts bekas dan “akal-akalan” alias bikin sendiri supaya agak murah tapi tetep aman coy! Kalo nggak, pasti dah tembus 20 juta-an! Fork Marzocchi Bomber saya beli 2nd seharga 2,9 juta tahun lalu, bash guard & chain guide buatan sendiri dengan bahan plat aluminium dan roller teflon, sisanya pake peralatan dari sepeda terdahulu.
Kemarin2 sebenernya belum kepikiran pake sepeda ini. Sebelumnya saya pake Iron Horse Warrior Trail 2005 sekitar setahun, pas di Porda Bali (Bangli) waktu dateng ke kejuaraan, eh tau2nya ada yang nawar frame-nya. Emang sih masih mulus, barang asli, ringan & sebenernya udah cocok banget ama saya. Berhubung ditawar cukup tinggi, ya dilepas aja. Frame only laku 2,5 juta! Gak pake nunggu besok, begitu dibayar langsung ke toko sepeda he3… Udah kebelet (thanks to Jayakarta bike shop)…. Pilihan jatuh ama Giant Reign 3, beli frame aja 7 juta termasuk ongkos kirim, headset & seatpost. Btw, puas banget! Yang jadi ganjalan cuman shock belakang yang pake udara (Fox Float R) bukan coil, agak beda ama sepeda yang dulu, jadi mesti nyesuaiin lagi cara bawanya. Lagian make mesti agak ati2, shock ini kata yang punya toko kalo beli terpisah harganya 2,9 juta! Alamak! Padahal gedenya nggak ampe se-botol air mineral yang tanggung. Mahal amat seehhh…

Spesifikasi:
Frame 2007 Giant Reign 3. Fork Marzocchi Bomber 180mm. Truvativ Hussefelt DH handlebar. Headset Cane Creek with PZ Racing Carbon Spacer. Crankset Truvativ Hussefelt 38A with BB Truvativ Giga Pipe Team SL. Odyssey South Gate Pedal. Sprocket Shimano CS-HG30-81 with Shimano HG50C. Freehub Hone. Hub Saint. Rim Sun Rims Single Track Camo, DT Swiss spokes with WTB Timberwolf 2.3 Tires. Seatpost Giant Racing, SDG Landing Strip Saddle. F brake Saint 203mm rotor, hydraulic. R brake Hone 203mm rotor, hydraulic. RD Hone. Brake lever Shimano Deore LX. Shifter Alivio (right only). Grip Scott. Shimano Wiring System.

My Pic's.

Dulu aku suka banget foto2. Kemana2 bawa kamera. Sekarang dah pensiun he3… Nggak, nggak, cuman gak segiat dulu lagi. Sekarang ganti haluan, sepeda gunung. Sepeda ini sebenernya bukan hal baru bagiku. Dari TK dah naek sepeda, SD ampe SMP ke sekolah naek sepeda juga, pas SMA kadang2 aja. Lha tahun I – IV kuliah berhenti total booo… Baru sekitar 2 tahun ini mulai aktif lagi. Sebagai kenangan, nih foto2 de’best’ waktu tu:









(c) 2007 Top of The World.
He3.. Cuman saya dan Ricrard sendiri yang tahu apa yang terjadi sebelum foto ini diambil (",).. Ini foto 'tertinggi' yang pernah saya ambil, 2200 m dpl lebih!


Kiri: (c) 2003 Sunset at Kuta Beach. No comment! Bagus gak?. Kanan: (c) 2004 Teratai. Yang ini juga pake kamera saku digital. Canon PS-S400. Foto di kolam kecil di depan rumah.


Kiri: (c) 2003 Geger Beach. Siapa bilang pake kamera saku gak bisa bagus hasilnya, ni foto kuambil pake kamera saku Canon BF-800. Kanan: (c) 2006 Si @ Tanah Lot. Niek, kapan kita jalan2 lagi? Mo gak kufoto kayak gini?

Kiri: (c) 2004 Prambanan Under Construction. Waktu jalan2 ke Jogja bareng temen2 sekampus didaulat jadi tukang foto. Sekalian deh cari2 obyek. Kanan: (c) 2006 Cycling. Foto iseng2. Waktu latihan sepeda, eh ada obyek, ya jepret aja.

Kiri: (c) 2005 Pesparawi. Meski jak jadi juara pertama, yang penting foto2. He3.. Kanan: (c) 2005 Reflection. Foto anggota tim pesparawi di dalam bus, menunggu keberangkatan sebelum bertanding.


(c) 2004 Sunrise at Kintamani.
Waktu tempuh perjalanan dari Denpasar hampir 2 jam. Berangkat jam 4 pagi, sempet nungguin gelap2an & suhu yang membeku hanya untuk 1 foto ini!

(c) 2003 Festival Olah Raga Tradisional @ Nusa Dua.
Gak tiap saat bisa dapet! Ni foto diambil waktu gelaran festival orah raga tradisional se-Indonesia yang digelar 22-25 Agustus 2003 di Nusa Dua, Bali.

Wise Man Say.

Persahabatan adalah satu jiwa tunggal yang hidup dalam dua raga.
(Aristotle)

Manusia pasti pernah membuat kesalalahan; itulah kehidupan. Tapi mencintai tidak pernah merupakan kesalahan.
(Romain Rolland)

Kita selalu takut untuk memulai sesuatu yang ingin kita jalani dengan bagus, tulus dan serius.
(Brenda Ueland)

Keberanian bukan berarti tidak punya rasa takut, melainkan berani bertindak walau merasa takut.
(Mark Twain)

Kini satukanlah tangan kalian, dan dengan tangan kalian, hati kalian.
(William Shakespeare)

Kebahagiaan terbesar dalam hidup ini adalah keyakinan bahwa kita dicintai – dicintai karena diri kita apa adanya, atau lebih lagi, dicintai walaupun seperti kita apa adanya.
(Victor Hugo)

Oleh sentuhan cinta, semua orang menjadi penyair.
(Plato)

Saat satu pintu tertutup, pintu lain terbuka, tapi sering kali kita menatap pintu yang tertutup itu begitu lama dan dengan penuh sesal, hingga kita tidak melihat pintu yang telah terbuka untuk kita.
(Alexander Graham Bell)

Monday, July 23, 2007

Selingan.

Doa Seorang Ayah Untuk Anaknya

Tuhanku, binalah anak hamba untuk menjadi seseorang yang

cukup kuat untuk mengakui kelemahannya,
cukup berani untuk mengakui ketakutannya,
bangga dan tabah serta jujur dalam mengakui kekalahan,
rendah hati dan lemah lembut dalam kemenangan.
Binalah anak hamba menjadi seseorang
yang mampu mewujudkan cita-citanya
dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja;
seorang anak yang sadar bahwa mengenal Engkau
dan mengenal dirinya sendiri
adalah landasan segala pengetahuan.Kumohon kepadaMu,
janganlah pimpin dia di jalan yang mudah dan enak,
namun berilah dia kesempatan
untuk mengalami tekanan dan cobaan di jalan
yang penuh kesulitan dan tantangan.
Berilah dia kesempatan belajar untuk tetap tegak dalam prahara,
dan welas asih kepada yang mengalami kegagalan.
Binalah anak hamba untuk berhati tulus,dan bercita-cita tinggi;
seorang anak yang mampu memimpin dirinya sendiri
sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain,
seorang anak yang memahami arti tawa ceria
tanpa melupakan arti tangis duka,
seorang anak yang mampu memandang jauh ke masa depan
namun tidak melupakan masa yang telah silam.
Dan bila semua ini telah menjadi miliknya,
aku mohon kepadaMu, tambahkanlah secercah kejenakaan
supaya dia dapat bersungguh-sungguh
dan juga dapat menikmati hidupnya.
Anugerahilah dia kerendahan hati dan kesederhanaan
yang merupakan dasar keagungan yang sejati,
kesediaan untuk menerima kenyataan
yang merupakan dasar kearifan yang sejati dan kelembutan
yang merupakan dasar dari kekuatan yang sejati.
Dan akhirnya, jika semua itu telah terwujud,hamba,
ayahnya,akan memberanikan diri untuk berbisik,"hidup hamba tidaklah sia-sia".

(Doa Jendral Douglas MacArthur bagi anaknya. Ia menulis doa itu
pada hari-hari pertama Perang Pasifik)

Nemuin Temen Wooiii.

Hari minggu 16/7 kemaren kita maen sepeda ke Bedugul. Selesai Porda (Pekan Olahraga Daerah) di Bangli daripada mobil sewaan langsung dibalikin mendingan sekalian besoknya dibawa maen. 4 hari sewa + bensin total abis 520 ribu. Bokek deh!
Porda kemaren bersyukur banget aku gak jadi ikut turun. Justru karena bisa jadi penonton aku dapet banyak pengalaman yang mungkin nggak bisa aku dapetin jika ikut turun race. Dari situ bisa dilihat, ternyata tenaga “badak” juga skill hebat gak ada artinya jika tidak bisa mengendalikan emosi dan didukung peralatan yang memadai. Sepeda yang dibawa gak jadi kepake, akhirnya ‘disewa-in’ ke temen. Gak menang sih, tapi lumayan lah, pengalaman. Bali lagi ke mobil, udah 2 hari sepeda dalem mobil terus, tambah deh sekalian buat Minggu, tanggung dikeluarin. Jadi inget waktu kejurda tahun lalu bawa sepeda dalem katana, diisi 3 orang, berangkat subuh2 ke TKP (Brooo!!!! Where r u???? yuk bikin video lagi he3..). Tapi jujur seneng banget tuh hari minggu. Rombongan sekitar 20 orang, kita nembus2 singletrack dari geothermal di Bedugul. Namanya juga seneng2 ya gak kebut2an, nyantai abis. Berangkat dari kost di Bukit Jimbaran jam 6 pagi, sempet kena macet waktu di pertengahan jalan, tapi akhirnya nyampe juga sekitar jam setengah 10. Siapin sepeda, gak lama langsung jalan. Treknya TOP abizzz! Hari tu jalan sekitar 40-an kilometer, tapi gak kerasa coz selain dingin juga rame2, jadi seru! Yang bikin agak bete, aku pake sepeda downhill, beratnya 19 kg, 8 speed, jok pendek, ampun deh maen cross country. Untungnya banyak turunan (meski gak bisa all out, kehalang rombongan, sebel deh!). Terakhir sempet nyoba turun lagi di lokasi kejurda downhill tahun lalu, lumayan, akhirnya dapet juga pelampiasan meski gak terlalu lama (“,). Yang paling seneng nih, akhirnya aku bisa dapet temen2 sesama pencinta sepeda gunung. Aku dikenalin ama temen2 dari Hilanders juga komunitas Mountain Bike Bali (finally....... fiuhhh,,,)
Hari itu terakhir kalinya aku ‘nunggangin’ Iron Horse-ku coz besoknya dah laku & dua hari kemudian datanglah Giant Reign 3 sebagai penggantinya.

Now it's just a memory.

In memorian.

Nama : Iron Horse Warrior Trail.
Masa pakai : 1 tahun
Telah pergi pada : 17 Juli 2007

Setelah menemaniku selama kurang lebih 1 tahun, akhirnya kamu harus pergi dan digantikan Giant Reign 3. Terima kasih atas pengabdian dan pengorbananmu. Jasamu begitu besar dalam mendukung pengembangan diriku. Di masa berat dan bahagia, dirimu selalu setia menemaniku, tanpa keluhan, tanpa banyak masalah. Selamat jalan kawan. Semoga pemilikmu yang baru memperlakukanmu sesuai dengan harapanmu.

We're Vervelen

Saya punya 5 orang sahabat yang ketemu secara gak sengaja di kisaran 2002. Richard, Kris, Fira, Siska dan Etha. Enggak pernah saling kenal sebelumnya, beda daerah asal, beda keahlian, beda kesenangan, beda bahasa, beda….. pokok-e beda semua. Saya asal Banyuwangi, Richard asal Manado, Kris asal Waingapu, Fira asal Dili, Siska asal Waikabubak dan Etha asal Medan. Tidak ingat juga tepatnya bagaimana kami bisa mulai jalan bersama. Sekarang kami tinggal nggak satu daerah lagi (hiks..). Sekarang kami menempati 4 pulau yang berbeda. Kris pulang ke Sumba. Etha kembali ke Medan. Fira melanjutkan S2 di Jogja. Richard pulang ke Surabaya. Siska kerja di Surabaya. Dan saya tetap setia di Bali.
Tahun 2007 merupakan tahun terberat bagi kami. Komunikasi tidak bisa dijaga seperti tahun2 sebelumnya. Jarak yang memisahkan kami membuat tagihan pulsa membengkak!, saling kesepian dan kangennnn!!!
Yahhh… apa mau dikata. Life goes on. Itulah sahabat. Bukan karena apa yang diterima. Tapi apa yang bisa kita berikan kepada sahabat kita walau terasa berat dan terkadang membuat kita sakit hati. Keep give the best…

Yeah! it's me.

Foto ni diambil waktu aku lagi liburan ke Surabaya bulan Mei yang lalu. Aku (yang kiiirriiii!!! lageee!, yang kanan adikku) cuman sempet beberapa hari doang di sana, acara padet banget. Maunya seeh kumpul doi teruz... Eh, sodara2 yang laen juga minta dikumpulin, jadi serba salah deh T_T... Tapi ya gpp lah, biar adil, semua dapet giliran. Kacian juga seh si doi (aduhhh, cori ya chayank, hiks.. hiks..), tetep bertahan ya. Biar kita jaoohhhh! tapi yang penting kan tetep sayang n setia. CIIIEEEEEEEEEE....