Monday, December 31, 2007
Keep Moving Forward
WE DON’T LOOK BACKWARD FOR VERY LONG.
WE KEEP MOVING FORWARD, OPENING UP NEW DOORS
AND DOING NEW THINGS,BECAUSE WE’RE CURIOUS…
AND CURIOUSITY KEEPS LEADING US DOWN NEW PATHS.
(Walt Disney)
Sunday, December 30, 2007
Gallon Fighting !!!
Malam ini, i lagi nonton LOTR bareng 2 adikku, Bambang & Ria. Emang udah dari tadi kita bercanda mulu. Mulai dari ngerekam anjing ngantuk, ampe buat foto aneh2.. Eh, i iseng suruh Ria rekam si Bambang yang lagi nonton tv, sedang i langsung lempar galon kosong. Kejutan!
Saturday, December 29, 2007
Ride It!
Setelah melewati masa ketawa-ketiwi, serius & sok profesional, akhirnya jadilah 3 desain motor yang tidak pernah dikirim untuk dipertandingkan ini…
Beautiful Live.
Rumah mewah, mobil, deposito besar, pekerjaan mengagumkan, sering ke luar negeri?
Punya menantu kaya raya, warisan besar, tanah dimana-mana, punya perusahaan besar?
Atau…
Makan 3x sehari, punya pasangan hidup yang menyayangi anda apa adanya, bisa melakukan yang anda sukai dengan sukacita dan menjaga kaki tetap hangat di musim dingin?
Hanya pribadi kita yang bisa menjawabnya.. Karena pada dasarnya, manusia tidak pernah puas akan apa yang telah dimilikinya, mereka ingin lebih, lebih dan lebih. Jika perlu, mereka akan melakukan segala cara meski itu bisa menyebabkan orang lain menderita.
Ingatlah, hidup hanya sekali, seberapa sering kita beribadah tidak menjamin kita masuk surga, seberapa sering / besar kita beramal tidak menjamin kita masuk surga dan tidak satupun yang kita miliki di bumi akan kita bawa ke akhirat.
Friday, December 28, 2007
Mizz u guys!
Thursday, December 27, 2007
This is not fun! Huh!
Besoknya, kami ke pantai Watu Dodol buat snorkling. Di tempat ini sekitar tahun 1995-1999an i sering banget kunjungin buat mancing n snorkling. Yahh, nostalgila deh. Pagi itu airnya surut banget, so gak perlu terlalu ke tengah buat ngeliat karang2 n ikan, tapi sayang kami datang agak terlalu siang, udah jam 7-an. Kalo dateng lebih pagi pasti bisa lebih bagus n lama berendemnya he3…
Nggak disangka2, besok paginya, bagian belakang leher sebelah kanan saya sakit banget, bagian sekitar mata kanan juga sakit. I pikir sih masuk angin ato kecapekan doang. Karena gak kunjung membaik, sorenya i ke dokter n dibilang mungkin infeksi syaraf & diberi 3 macam obat. Bukannya membaik, besoknya i malah meriang seharian ampe gak bisa apa2, suhu badan sempet tembus 38,5 derajat ditambah malamnya gigi kanan atas sakit bukan main. Lucunya, nih gigi gak ada lubang, retak ato kelainan lainnya.
Gak pake nunggu lagi, tanggal 26 pagi2, i langsung ke dokter lagi coz gak tahan sakitnya n dikasih 2 macem obat lagi (antibiotik)… Eh, boro2 membaik, i malah kesakitan gak karuan. Nih gigi “cenut-cenut” gak karuan. Berdiri salah, duduk salah, lari salah, tidur gak bisa, makan gak bisa, pokok-e serba salah.
Karena gak bisa ditahan lagi, sore jam 6 langsung meluncur ke ahli gigi, dr.Ilyas. Dapet urutan no.2, sekitar jam setengah 7 i langsung masuk. Basa-basi n cerita dikit, langsung dicek ma dokternya. Belum 1 menit diperiksa udah disuruh duduk lagi. Katanya ni bukan sakit gigi karena lubang, keropos or gigi gak kerawat. Ini syaraf gigi di pangkal mulut ada yang kejepit (di gigi paling belakang bawah sebelah kanan), lucunya meski yang kejepit syaraf bagian bawah belakang, yang kerasa sakit justru gigi atas agak ke depan! Aneh yooo?!?! Dokternya langsung tawarin operasi n langsung saya “iya”-kan. Biayanya Rp500rb, besok (17/12) jam 6 sore katanya.
Ini bagian unik & lucunya: i selama ini belum pernah ke dokter gigi sama sekali, semua dokter gigi yang pernah “mendekati” saya selalu “rugi” coz meja prakteknya selalu saya balik n peralatannya terbang2. Mulai TK hingga SD, jika ada pemeriksaan gigi di sekolah, akan selalu terjadi “kerusuhan” yang disebabkan oleh saya. Intinya, gigi saya belum pernah disentuh mereka (dokter gigi red.). Lha ini, sekali ke dokter gigi langsung disuruh operasi, apa ga horor?! He3… Tapi gpp lah, itung2 latihan mental ha3… Mana dokternya juga bilang, meski susunan giginya agak miring2, untuk orang yang nggak pernah ke dokter gigi kondisi gigi saya sangat bagus katanya (padahal jarang sikat gigi dok he3…).
Ok.. Hari ini (27/12), jam 6 sore i dapat antrian no.1 di dokter gigi. Sekitar jam setengah 7, i masuk dan langsung disuruh tiduran di kursi “pesakitan”. Setelah dilakukan pengecekan lebih jauh, ternyata, gigi atas belakang saya juga bermasalah yang bisa menimbulkan ‘derita’ di masa yang akan datang jika tidak segera diangkat. Radang yang terjadi sudah lumayan parah, ketika dokter ‘main pencet’, nanah dan darah keluar dari mana2. So keputusannya 2 gigi saya harus diangkat, gigi kanan paling belakang, atas dan bawah.
Suntik, suntik, suntik sana sini, gak pake tunggu lagi, gigi atas dicabut duluan. Waktu gigi bawah dicabut, agak sulit & waktu hampir lepas, darah saya muncrat ke wajah dokter! (oooppsss!!!, sori dok). Saya cuman bilang, “bukan salah saya lho dok?!”, sambil bercanda dokternya bilang, “ya jelas bukan salah kamu, orang kamu diam aja kok”, he3…
Tapi mulai proses suntik, cabut, betulin, ampe jahit gak kerasa sakit sama sekali… Salut deh, dokter hebat banget. Yang kerasa sakit justru setelah pulang, kayaknya dosis obat biusnya kurang buat i, so baru aja keluar dari dokter udah mulai kerasa nyut2an. Di apotek tambah parah, ampe rumah panas dingin ampe pengen nonjok apa aja, akhirnya daripada ngeluh2 terus, mendingan ketik ini buat blog…
ERROR… ERROR… ERROR…
Sori..bener2 sori, postingan ini seharusnya sudah kelar ampe disini jam 7.37 WIB, tapi entah kenapa, i tiba2 merasa sangat kedinginan dan mulai menggigil tanpa sebab jelas waktu mengetik. I memang menahan rasa sakit di gigi yang tidak mampu lagi ditangani oleh obat penghilang rasa sakit saat itu.
Karena merasa ada yang tidak beres, i langsung berlari ke kamar tidur i yang jaraknya sekitar 10 meter dari tempat i mengetik postingan ini, mengambil selimut paling tebal yang ada lalu kembali keluar dan melompat ke tempat tidur di ruang nonton tv kami yang jaraknya hanya sekitar 5 meter. Saat itu tubuh i langsung menggigil hebat & nggak bisa i kendaliin lagi. I nyaris tidak bisa bicara saat itu, pinggul dan kaki juga nyaris kram. I langsung bilang kepada Ria, adikku yang paling kecil, minta agar mengisi botol aqua dengan air panas. Keadaan tetap belum membaik waktu botol air panas sudah dalam pelukan, adikku kembali mengambil selimut tebal satu lagi untuk menutupi bagian bawah tubuhku.
I heran, belum pernah i menggigil hebat seperti ini, sebuah buku komputer terpaksa menjadi korban karena kugigit2 supaya perban yang masih menempel di gigi gak kegencet, sakit booo, jadi mendingan diganjal buku he3…
Sekitar 15 menit kemudian i baru merasa membaik & tidak menggigil lagi. Kelar? Nggak. Sekarang suhu tubuh naik drastis menembus 40,5 derajat Celcius! Alamak, kalo gak ditangani bisa ajal neehhh… So, daripada nyusahin orang, i langsung minum penurun panas, pereda rasa sakit (kata dokternya sih jangan banyak2 coz kandungannya ada narkobanya, so bisa nge-fly he3.. padahal udah minum 2 sebelumnya), CDR campur air 1 gelas & pocari sweat 1 botol. Syukurlah keadaan langsung membaik, lewat sekitar 30 menit saya sudah bisa meneruskan mengetik posting ini lagi tanpa perban di mulut, badan sedikit pegal2, kepala agak sakit dan pandangan agak2 kabur.
Mungkin i mengalami shock karena menahan rasa sakitnya (tiap orang kan beda2 ketahanannya ;p) makannya ampe kejang2 gitu.. I pernah dijahit tanpa dibius, punggung robek dua kali karena jatuh, saat latihan DH juga sering jatuh tanpa pengaman, i juga pernah betulin jari tangan yang melintir tanpa bantuan apapun, ehhh.. kali ini harus nyerah karena sakit gigi.
Intinya, untuk mengatasi syaraf yang terjepit yang mengakibatkan 3 gigi atas kanan i sakit, dokter harus merobek gusi saya mencabut gigi kanan atas & bawah paling belakang sebelah kanan mulut i kemudian menjahitnya lagi. Akhirnya, 2 gigi saya hilang, saya tidak boleh makan, kumur dan sikat gigi ampe besok, jahitan dibuka 7 hari lagi, masa penyembuhan 1 bulan dan postingan ini selesai diketik jam 09.58 WIB...
Tuesday, December 25, 2007
Monday, December 10, 2007
Highest Picture Ever Taken.
And, the next model goes to……
Kalo yang ini mah pengantinnya...
Friday, November 30, 2007
Got another stuff on my ride yo!
Sempet nostalgila ama temen lama dulu, hari ini (30/11) ntar sore baru balik Bali, sekalian tes produk baru buat jalan jauh he3… Ngomong2, katanya, katanya sih… sekarang masuk ke Bali ada pemeriksaan ketat coz mo ada pertemuan tingkat dunia bulan Desember besok, nah, berhubung barang bawaan lumayan banyak, kemarin i paket aja lewat Bali Prima biar aman, cuman bayar 15 ribu langsung nyampe 7an. I pikir daripada dibawa pake motor, ntar diobrak-abrik waktu pemeriksaan mendingan dipaket, jadi yang i bawa sendiri cuman laptop, 1 kemeja, berkas2 + paspor & beberapa lembar foto. Yahh… akhirnya kembali juga ke Bali.
Wednesday, November 28, 2007
Time Racer
Foto ini diambil di halaman belakang Schloss Charlottenburg, Berlin. Kebetulan saat itu daun2 pada gugur.
Dari kiri ke kanan: Hotel Creativ Elephant (Munich, Jerman). Oswald Thomas Platz (Vienna, Austria). Neuschwanstein (Jerman).
Ehem... Pre Wedding Photo in Festung Hohensalzburg (Austria).
Dari pojok kiri atas searah jarum jam: Tambang Garam (Jerman). Dari Dalam Mobil (Belanda). Coollll (Jerman). On The Bridge (Salzburg, Austria). Di sekitar Hertenrade (Den Hagg, Belanda). Agon Alexanderplatz Hotel (Berlin, Jerman). Munich Central Station (Jerman). Dinner @ Kasteel Wijenburg (Belanda). Tengah: Lunch @ Neuschwanstein (Jerman).
Eeee... Waktu itu kami baru nonton film yang ceritanya orang2 latihan meluncur kereta es pake bath tub, so iseng2 kami tiru he3... (Graben Hotel, Vienna).
Dari pojok kiri atas searah jarum jam: Graben Hotel (Vienna, Austria). Chocolate Shop (Vienna, Austria). On the Bridge (Salzburg, Austria). Heldenplatz (Vienna, Austria). On the Train (Fussen, Jerman). Look at This (Munich, Jerman).
Atas ke bawah: Bad Mood @ Graben Hotel (Vienna, Austria). Bus no 73 (Fussen, Jerman).
Dari pojok kiri atas searah jarum jam: Inside the Double Decker (Munich, Jerman). No Comment (Den Hagg, Belanda). Bagus Mana? (Den Hagg, Belanda).
Friday, November 23, 2007
Hiks2.. Hiks2..
Setelah sekitar 1 minggu lebih diiklankan, akhirnya laku juga. Sebenernya kamera tersebut bagus banget. Fasilitas komplit, lensa super dan berjibun kelebihan lainnya, tapi sayang, lebih banyak gak kepake! Sejak bulan Maret kemarin hanya tersimpan rapi dalam box-nya. Hiks2… mo gimana lagi, semakin tidak terpakai maka akan semakin sia2 gunanya, jadi lebih baik dilego saja. Sampai detik ini juga belum terpikir penggantinya coz kalau butuh biasanya juga paling2 minjem punya temen ato ortu he3… Maklum, nggak eksis lagi di dunia fotografi.
Monday, November 19, 2007
Best Trip On My Life.
Bye2 Indonesia..... I'm Comming Home!
Dag.. Dig.. Dug.. waktu wawancara di kedutaan bulan Agustus. Eh… lha ternyata gak ditanyain yang macem2, malah enak n santai, salut deh dengan staf kedutaan Belanda, lalu 2 minggu kemudian keluar deh visa-nya. Lega rasanya!
Eh belum kelar sampai disitu! Sekarang masuk masalah sumber dana. Berhubung dana dan waktu berlibur yang pas2an, maka semuanya harus dipikirkan jauh2 hari. Tiket pesawat untuk PP udah booking 3 bulan sebelum berangkat, demi penghematan dana kami terpaksa tidur bertiga sekamar di hotel, keliling naik kereta yang dibooking beberapa minggu sebelum keberangkatan. Lumayan lah, bisa menekan pengeluaran, ini aja udah habis banyak. Bokek deh!
Sekarang waktunya berangkat. Aku, Richard & Siska akan berada selama 14 hari di Eropa. Dari Belanda, Austria, Jerman dan Cezch Rep. bakal kami kunjungi. Aku berkeliling hanya membawa sebuah tas punggung besar berisi pakaian, sepasang sepatu, kamera, dan buku harian. Aku gak mau ribet bawa tas koper gede meski sebenernya bisa bawa lebih banyak barang2, tapi lha sapa mo bawa kemana-mana… Repot kan!
Dari 31 Oktober sampai 15 Nopember 2007. Aku & dua orang saudaraku keliling mulai Amsterdam, Den Haag, Berlin, Vienna, Salzburg, Munich, Fussen & beberapa tempat lainnya. Kami nggak jadi ke Praha, Cezch Rep. coz visa kami ternyata nggak bisa dipakai. Perjalanannya asik banget meski suhu udara disana lumayan dingin, sempet minus 10 derajat Celcius di Salzbergwerk Berchtesgaden, sisanya mulai 12 ampe 0 derajat. Pengalaman deh!
Capek, puas, senang, sedih, jengkel bercampur jadi satu. Sekarang dah nyampe Indonesia lagi, bisa ngeliat matahari lagi & kepanasan tiap hari, ngisi blog dari rumah (kemaren gak sempet disana, kecuali 2 kali waktu di KL & Den Haag) perjalanan selama dua minggu terasa masih kurang. Hiks2..
Home Sweet Home!
Thursday, November 1, 2007
Live from Hertenrade.
Wednesday, October 31, 2007
Report
Thursday, October 25, 2007
Hepi B'day Pren ! Sabina.
Tuesday, October 23, 2007
Nguuueeenggg !!!
1. Lampu belok (turn sign) adalah aksesoris alias hiasan belaka. Gak usah dihidupkan kalo mau belok
2. Jalan pelan2 tapi minta didahulukan. Jalan pelan2 tapi di tengah2 jalan (jalur cepat) & gak mau minggir
3. Meski sudah diperingatkan, dikampanyekan hingga ditindak tegas bagi pelanggarnya, aturan untuk
4. Mendahului di garis tidak putus atau di tikungan, berada diluar garis saat berhenti di ‘traffic light’ atau
5. Memutar balik di t4 yang dilarang putar balik.
6. Mengendarai motor di trotoar (alasannya macet!).
7. Berhenti di jembatan atau di t4 dengan larangan berhenti (terkenal dengan rambu ‘S’ dicoret) atau malah
8. Pengendara sepeda gayung boleh menerobos ‘traffic light’, alasannya gak pake mesin kan gak perlu ikut
9. Budaya antre (antri) juga merupakan salah satu budaya yang paling sulit diajarkan dan diterapkan. Lihat
10.Saya juga ingat ditertawakan orang tua saya sendiri saat memakai ‘seat belt’ alias sabuk pengaman waktu
11.Perasaan saya langsung tidak karuan, jantung saya berdetak kencang dan buru2 pulang jika saya lupa
12.Parkir tidak teratur. Parkir di depan jalan masuk rumah atau gang atau jalan. Parkir tidak pada tempatnya.
13.Saya punya pengalaman menarik mengenai ‘kejadian aneh’ ini. Mobil kami ditabrak oleh pengendara motor
14.Di t4 tinggal saya saat ini, Bukit Jimbaran, setiap hari jika ditotal mungkin saya menemui lebih dari 50
Fakta lainnya, dalam 1 bulan saya melihat kecelakaan lalin (live! Dengan mata kepala sendiri) sekitar 3 – 4 kali. Ini artinya nyaris 1 minggu sekali & yang terlihat oleh saya, belum yang gak terlihat. Banyak juga truk pengangkut batu kapur yang sering menjatuhkan ‘kenang-kenangan’ bagi pengguna jalan lainnya berupa ‘hujan’ batu2 kapur atau ‘ranjau jalan’ berupa batu kapur (lagi!). Tidak sedikit pula ‘mereka’ yang berjalan terlalu lambat di jalur cepat tanpa memperhatikan kondisi pengguna jalan lain di belakangnya, uniknya kebanyakan dari ‘mereka’ tetap cuek, tidak mau tahu atau justru marah ketika diklakson atau didahului. Keluar dari jalan kecil gak pake lihat2 langsung nyelonong juga kerap ditemui!!!
Nah yang ini perlu sedikit pembahasan tersendiri. Ehem.. Ehem.. Kejadian ini bukan yang pertama kali ini tapi baru beberapa hari yang lalu terjadi lagi dan nggak simpatik sama sekali! Tidak banyak orang yang tidak tahu dengan Harley Davidson, motor gede dengan suara dhuar2!! Ato glegar2!! Keren abis & mahalnya minta ampun, tapi ya tetap aja sama, motor. Saya tidak habis pikir saat pemimpin rombongan (padahal rasanya bukan rombongan, orang gak nyampe 10 motor koq) memutar balik (dari arah lawan) di by pass dekat airport dan menghentikan arus kendaraan dari arah saya dengan lampu strobo dan sirine layaknya polisi. Mereka berkendara dengan ugal2an dengan ‘pemimpinya’ yang pake sirine & lampu strobo layaknya polisi itu ‘memecah’ jalan yang sangat padat bahkan nyaris macet sore itu. Yang membuat saya tidak habis pikir (lagi), mengapa ‘oknum’ yang bukan polisi itu dibolehkan memakai aksesori polisi, mengawal rombongan layaknya polisi dan berkendara layaknya ‘pemilik jalan’??????????? Setahu saya, menurut aturan yang berlaku, yang berhak dan diperbolehkan mengawal adalah patroli pengawal (patwal) yaitu pihak kepolisian atau DLLAJ. Yang berhak dan diperbolehkan memakai sirine dan strobo (lampu kayak polisi red.. lampu biru-merah itu lho) ya hanya pihak kepolisian (termasuk juga ambulance), sebab jika masyarakat umum diperbolehkan memakainya maka semua akan memakai dan ‘minta didahulukan’, kan repot jadinya! Lha ini bukan polisi, bukan DLLAJ, apalagi ambulance, jelas2 bukan, kok bisa make? Gak dikenakan sanksi lagi!?!? Apa kalo motor ‘besar’ boleh pake? Gak adil, kan sama2 motor juga! Bagian yang bikin sebel, mereka berkendara dengan main pepet kanan-kiri supaya minggir, kira2 kalo mereka yang saya pepet lalu saya suruh minggir karena saya mau lewat mereka marah gak ya he3… Sekali lagi, gak simpatik sama sekali.
Disini saya bukan bermaksud menghakimi atau berniat menjelek-jelekkan pihak tertentu, tapi justru saya sedih karena semua kejadian-kejadian diatas adalah ‘menu’ sehari-hari. Saya cuman berpikir, jika masalah yang sederhana seperti diatas saja kita tidak bisa memperbaikinya, gimana dengan hal2 yang besar? Gak usah ngomong KKN, apalagi masalah negara! Kalo yang berakar dari diri sendiri & sederhana aja gak bisa ngatasin, jangan harap masalah yang lebih besar bisa diatasi. Mulailah berubah dari diri sendiri melalui hal2 kecil di sekeliling kita.
Terakhir. Setelah berpengalaman lebih dari 6 tahun bergelut dengan lalu-lintas Denpasar saya dapat memberikan kesimpulan berikut:
“Menyelam di seluruh perairan Indonesia. Penerbangan Jakarta – Denpasar 2x seminggu. Kompetisi Moto GP dan Formula 1. Mengikuti kompetisi downhill. Terjun payung. Main surfing, jetski, parasailing. Semua itu lebih aman dari berkendara dengan motor sehari-hari di Denpasar, sekian.”
Tuesday, October 16, 2007
My New Cellphone
Flying Joybook !
Sunday, October 7, 2007
Oh hell.. that’s gonna hurt !
Tidur jam setengah 2 malam, bangun jam 5 pagi. Jam 8 kurang, teman2 (Davis + pasangannya & Sokran) datang Setelah sarapan + ehem2, rental toilet, kami langsung menuju target, Goa Gong.
Tiba disana, kami masih harus berjalan kaki menyisir trek yang akan kami lalui untuk menyingirkan batu dan duri yang bisa menjadi penghalang kami. Briefing sebentar, kami berdua turun bersamaan, saya di depan memandu laju, belum full speed, paling2 cuman 1/2 kecepatan penuh, pengenalan trek dulu sekalian memutuskan jalur mana yang harus diambil. Kelar, Davis melesat pertama. Hasilnya langsung out he3… Kenapa boz? Grogi ya? He3… Saya dan Davis mencoba berkali2 dan berlatih mencari jalur tercepat dan paling tepat untuk dilalui. Lintasannya tampak sepele & gampang. Tapi begitu melesat, keadaan jadi lain. Turunan tidak terlalu curam dipadu sudut turunan negatif ke kiri (lintasan miring ke kiri), kerikil dan batu lepas sebesar kepalan tangan dipadu beberapa drop2 kecil membuat Davis sering kehilangan kontrol. Ia selalu ‘lari’ ke kiri lintasan dan keluar trek. Belum genap 2 jam, ban belakang Procaliber yang dipakai Davis pecah, apes deh padahal baru diganti kemarin. Tidak masalah, masih ada sepeda saya, Reign. Kami bergantian memacunya. Eh, dasar memang lagi sial, sekarang ban depan si-Reign yang pecah setelah beberapa kali diajak jumping padahal saya memakai ban dalam standar DH keluaran Kenda. Yahhh… terpaksa saya harus pulang dan mengambil perkakas pengganti ban karena keputusannya si-Procaliber dibawa pulang saja dan ban dalamnya yang masih utuh diambil buat pengganti ban dalam Reign yang (juga) pecah!
15 menit kemudian, setelah beli makan siang, es jeruk & mengambil beberapa perkakas, saya dan Sokran tiba kembali di TKP dan langsung melaksanakan tugas mulia, mengganti ban dalam! Setelah itu, makan dulu ah! Biar abis ni bisa lebih semangat!
Benar juga, saking semangatnya kami kembali menyisir lintasan yang ada untuk memastikan tidak ada duri atau benda tajam lainnya yang menjadi penyebab hancurnya 2 ban dalam kami. Selesai menyisir, saya memutuskan untuk mencoba lintasan baru yang meskipun jaraknya sangat pendek tapi cukup curam, dan yang menyenangkan, ada bagian dimana saya harus melompat sambil sedikit berbelok sedangkan saya tidak bisa secara jelas melihat ‘landing point’! Setelah ‘terbang’ saya harus sedikit ke kiri lalu langsung ke kanan, semuanya tetap ‘full speed’! Saya lihat sebentar lintasannya, Davis menunggu di bagian bawah sebelah kiri, Sokran di kanan lintasan sambil membawa kamera. Dari garis start, saya mulai mengayuh sekuat tenaga. Semuanya berjalan lancar, kecepatan saya cukup tinggi (malah saya rasa ‘overspeed’), saya lihat gundukan tanah yang harus saya ‘hajar’ supaya saya terbang, saya lalui, sepeda terbang dengan roda depan saya angkat agak tinggi supaya saya bisa mendarat lebih lembut (soalnya gak kelihatan tempat mendaratnya boz) sambil saya belokkan ke kiri, mendarat dengan sukses sambil ‘sliding’ ke kiri TAPI…… entah bagaimana, saya kurang ke kiri dan saya sliding terlalu lebar, kemudian ban belakang saya nyangkut akar pohon di sebelah kanan lintasan. Saya hanya ingat saya terpental keras dengan wajah mengarah ke tanah terlebih dahulu! Sadar ini bakal sakit (kalo jatuh wajah duluan!) saya coba ‘memakai’ tangan kanan saya untuk menghajar tanah duluan dan berhasil! Telapak tangan saya menapak bumi diikuti siku kanan, bahu kanan dan selanjutnya saya tidak ingat hingga terakhir saya ‘tidur’ ke kiri dalam kepulan debu dan melihat sepeda saya salto, ya benar, salto, 2 kali di udara sebelum jatuh keras di dekat kaki saya dengan bagian roda depan terlebih dahulu! Bukannya kaget atau kesakitan, saya malah berteriak "Itu tadi direkam kan? Tadi kerekam kamera kan?", lalu saya tertawa. Mereka bilang saya sempat sekali ‘ditimpa’ sepeda saya sebelum ia harus terbang dan salto2 itu tadi he3… Bagian sialnya, Sokran tidak berhasil mengabadikan momen langka tersebut! Ia belum siap dengan kameranya saat saya meluncur. Saya terlalu cepat start! Yahhhh… mo gimana lagi.
Jempol kanan saya keseleo, siku kiri dan kanan ‘bocel2’ (yang kanan lebih parah), ada goresan2 di bahu kanan, punggung, pinggul kanan, betis kiri, dan beberapa tempat lainnya. Sepeda saya baik2 saja, cuma grip Funn yang baru saya beli beberapa hari yang lalu langsung ‘coel2 parah’ (sebel deh!), brake lever kiri agak bengok & babak belur, RD dan frame lecet2 (RD-nya agak parah sih) serta moncong helm 661 saya sedikit baret2 karena cium bumi. Syukur gpp mengingat saya nggak pake body protector mengingat tempat jatuhnya gak enak banget, iya kalo tanah empuk ato rumput, ini lha bukit cadas disertai tebaran batu kapur mulai sebesar kerikil hingga kepalan tangan, dan hebatnya, dari semua tempat jatuh yang ‘kira2’ enak, saya malah memilih di seonggok tebaran batu! Selama latihan, saya cuman pake pelindung helm full face 661, google Scott, sarung tangan Fox dan knee+shin guard 661. Bukannya males pake pengaman yang lain, tapi memang kenyataan gak punya!
Kelar insiden, kami masih ‘perang’ terus. Mentari yang bersinar terik bukan menjadi halangan (puanassssss polllll), saya sampai harus berkali2 melepas baju saya supaya dingin! Tidak tahu berapa bungkus es jeruk dan air mineral sudah habis kami tenggak tapi masih saja haus. Di tengah kelelahan yang kami hadapi, justru banyak hal2 lucu yang terjadi. Kami mengingat2 lagi saat beberapa kali Davis harus ‘out’ dari lintasan karena salah ambil jalur (tapi akhirnya lancar, yeeee, salut bro!) dan yang paling lucu sesaat setelah ia jumping lumayan tinggi dan harus berhenti, ia ngepot kemudian terjatuh tanpa sebab yang jelas. He3… kakinya (tulang kering) dihajar pedal, bengkak deh! Engkel kanan juga tak luput dari sasaran. Untung gak ada yang ilang ya bro he3…
Lompatan demi lompatan, nyoba jalu2 yang ada, latihan ambil jalur terus kami lakukan hingga pukul 2 sore, kami putuskan untuk pindah ke tempat di dekat kost saya untuk main2 saja sekalian latihan ‘drop off’ karena ada tempat yang lumayan menarik. Eh ternyata emang lagi nggak jodoh, dalam perjalanan, ban depan Reign saya mulai kempes lagi. Ya udah mau gimana lagi, batal deh lanjut latihan coz kehabisan stok ban dalam he3… Jadinya kami nongkrong di warung Bu Manun di dekat tempat kost saya sambil membahas beberapa insiden yang terjadi tadi, sesekali juga membayangkan betapa sakitnya tubuh kami untuk beberapa hari ke depan selain karena jatuh juga karena terbakar sinar matahari. Tidak lupa kami membeli minuman dingin untuk memberi kesejukan bagi kerongkongan kami yang sudah kering kerontang seperti gurun Sahara. Segerrrrrr !!!!!!
Friday, October 5, 2007
Dor! Dor! Dor!
Pilih, pilih, pilih, banyak juga pilihannya. Rasa malu campur pengen ketawa semakin besar saat penjaga stan datang dan menanyai kami, “ada yang bisa dibantu, mas?” Ancur deh! Sempet ragu beberapa kali karena bingung menjatuhkan pilihan, abis ada banyak n bagus2 sih.
“Dia nggak suka senjata yang kecil, sukanya yang besar”, itulah alasan kami saat pilihan jatuh pada replika senapan H&K GR36A. Rasanya pengen ketawa waktu itu!
Selesai membayar, kami langsung turun. Sambil menahan ketawa, kami berjalan cepat2 keluar toko dan langsung pulang! Mulai dari perjalanan pulang sampai di rumah, tertawa kami meledak! Kami merasa menjadi orang terbodoh saat itu dengan membawa senapan dari Denpasar – Nusa Dua.
Gak berhenti sampai disitu, besoknya kami membuat film dan foto2 meniru adegan pasukan khusus ketika melakukan penggrebekan.
Please… Grow up bro!
Thursday, October 4, 2007
Last Picture ?
Buset Deh !!!
Tidak sampai 30 meter dari kost2an, saya sudah bisa iseng2 latihan drop off. Panjang lintasan sekitar 200 meter-an, ada 2 drop off, yang pertama tingginya 1,2 meter dengan tempat pendaratan landai dan yang kedua tingginya 1,65meter dengan tempat pendaratan datar. Kurang cukup? Adalagi di depan warung tempat langganan saya berbelanja (halo Bu Manun!), saya disa terbang 2 meter-an kalau mau, tapi harus rela mendarat di semak2. Lanjut jalan lagi 50 meter-an, sekali lagi ada drop 1,2 meter di depan warung Bu Ella. Itung2 lumayan buat melatih keberanian.
Masih kurang lagi?
Silahkan kembali jalan 500 meter, masuk ke parkiran kampus MIPA di belakang gedung rektorat Unud, start dari parkiran langsung drop sekitar 1 meter ke tanah kapur, masuk lintasan semen & melompati beberapa tangga lalu kembali ke lintasan tanah kapur sekitar 100 meter (nah disini banyak jumpingnya), tembus langsung ke lintasan semen lagi, naik trotoar & silahkan “terbang” lagi berkali2 saat melintasi tangga yang ada atau mau drop off 1,5 meter keluar lintasan juga bisa! Memang gak panjang sih lintasannya. Paling2 mentok 250 meter-an, tapi asyik buat mainan!
Mau godain satpam rektorat juga bisa, langsung aja ke depan pintu masuk gedung, ada tangga yang bisa dibuat mainan! Awas dikejar satpam!!!!!
Habis? Belum donk!!
Ada sedikitnya 3 tempat lagi dan semuanya ada di sekitar tempat kost saya! Goa Gong, depan tempat kost saya – teknik sipil, dam (bendungan). Semuanya enak buat mainan. Di Goa Gong saya bisa meluncur lumayan kencang ampe 45-an mph, tempatnya lumayan curam dan berbatu2, jalurnya ada banyak mulai dari yang landai ampe yang curam, jalur terpanjangnya cuman sekitar 400 meter. Nah di depan kost – teknik sipil memang gak curam, malah landai banget tapi cocok buat melatih fisik coz mesti ‘genjot’ terus ampe finish. Di bendungan juga asik buat mainan sekalian bisa nongkrong di bibir bendungan ato mo mancing juga ok2 aja, kalo berani juga bisa nyobain turun tangga super curam dari pinggir jalan. Tapi yang paling sering buat latihan ya yang cuman di sekitar kost saya he3.. Lha, enak tho. Memang gak bisa merasakan sensasi kecepatan tinggi berlama2 coz trek yang ada semuanya pendek2, jangan berharap bisa melucur hingga 1 km ato lebih, gak ada bozzz... Tapi gak pa2 tho, namanya juga main2. Dengan begini justru banyak sekali teknik yang bisa dipelajari & dikembangkan setiap hari karena saya tinggal mengeluarkan sepeda saya, pelintir badan ke kanan dan ke kiri, langsung sikat deh!
Awassss gedubrak!!!!!!
Wednesday, October 3, 2007
My Lovely Hard Tail, Gary & ???.
Sebelumnya justru si-Giant Reign yang dibahas, padahal umurnya belum nyampe setengah tahun. Ngomong2, Gary ini umurnya dah lebih dari 11 tahun! Nah, dia inilah yang justru lebih banyak berperan mengembangkan skill saya. Kondisinya yang tanpa suspensi belakang justru menghasilkan pengendalian yang presisi dan responsif. Ketika berlatih saya justru menggunakan ban kecil (1.75-an) yang alhasil traksi ke medan kasar (rusak berat) justru minim. Kenapa???
Jawabannya simpel, saya cuman mau tahu sampai titik mana saya harus “memaksanya”. Gampangannya begini: kalau saya bisa mengendalikan sepeda “liar” dengan segala keterbatasannya ini dengan sempurna maka saya bisa jauh lebih sempurna lagi dengan Giant Reign saya. Ya tho..?!?! Pasti.
Bukan satu or dua kali saya harus panik saat out dari jalur yang seharusnya, jungkir balik saat menghajar gundukan, mencium bumi saat terlalu kencang berbelok, sliding tak karuan saat melindas batu sebesar kepalan tangan atau nyangkut di semak2 saat hilang kontrol di kecepatan tinggi. Tapi itu semua justru membuat saya semakin mahir berekspresi di atas Giant Reign saya. Lha hard tail aja bisa apalagi full suser.
Jadi saya seharusnya justru lebih berterima kasih kepada si Gary yang meski head tube-nya retak (jadi harus saya las & diberi pengikat baru supaya kuat) tapi masih setia “dipaksa” habis2an. Ia memang gak sebagus sepeda2 jaman sekarang, harganya-pun sekarang pasti sudah sangat-sangat-sangat-sangat hancur, tapi jasanya justru sangat besar sekali dalam meningkatkan skill saya. That’s my Gary Fisher Procaliber.
Tapi (lagi), hardtail yang satu ini juga tidak bisa dilepaskan dari perkembangan skill saya selama ini. Entah ini merek dan tipe apa?!?!?!? Bodinya besi, beratnya minta ampun tapi sangat stabil, buatan tahun 90-an. Sekarang memang sudah tidak saya pakai lagi (udah pensiun 2 tahun ini) setelah menjadi teman saya sejak 1996 – 2004. Modelnya yang eksotis menjadi daya tarik tersendiri dan dari semua frame yang saya miliki, ini yang paling enak & stabil ketika diajak rolling stopie! Great frame.
Monday, October 1, 2007
Kamikaze! modificated.
Ya jelas, emang bukan apa2 koq. Cuman buat kalangan sendiri. Tahun 2005, Fox mulai membuat beberapa aksesori /parts untuk sepedanya. Bukannya apa2, hal ini dilakukan karena tidak sanggup membeli yang asli. Proyek pertamanya adalah menaikkan travel fork RST Omega yang dibelinya seharga 585 ribu. Travel 100mm dirasa kurang, jadi fork terpaksa “dianiaya”. Pengerjaannya sebenarnya cukup sederhana, hanya mengganti batang stoper dengan yang lebih panjang dan mempertipis karet stoper. Kelar diukur travel naik menjadi sekitar 115mm. Memang gak terlalu berpengaruh, tapi lumayan lah.
Proyek berikutnya berkembang terus hingga sekarang mulai dari membuat deraileur hanger untuk thru axle dari aluminium, merubah crank single speed Suntour, baut model thru axle untuk hub quick release, caliper adaptor, Gary Fisher Procaliber reinforced head tubes, oversized bolt untuk crank Truvativ, bash guard dari plat aluminium, membuat floating disc caliper hingga roller chain guard dari teflon. Tak berhenti di sana, sekarang ini ia sedang mengutak-atik fork Marzochi Bomber triple clamp yang terpasang di Giant Reign-nya, rencananya fork yang dibeli dengan harga 2,9 juta tersebut dimaksimalkan lagi bagian rebound-nya. Semua ini dilakukan karena 1 alasan: uang! Ya, uang, maksudnya jika beli yang asli atau yang kelas atas harganya selangit, jadi terpaksa modifikasi atau bikin aja sendiri selagi bisa. Itulah Kamikaze! modificated.
Sunday, September 30, 2007
Ada lomba?
Tapi hati saya langsung hancur begitu mengetahui bahwa ternyata kejuaraan diundur menjadi 11/11 karena bentrok dengan Alfa Fun Bike. “Apes deh!”… Cuman itu yang bisa saya katakan.
Lho?!?! Bukannya cuman beda gak sampai 2 minggu?
Iya seeh, tapi masalahnya 31 Oktober – 14 Nopember aku lagi nggak di Indonesia! Sebel kan. Selisih beberapa hari doank! Padahal kemarin udah rencana tanggal 28/10 ikut kejuaraan, 29/10 langsung berangkat Surabaya n siap2 deh, out! Maunya sih tanding bawa 1 tim (3 orang: aku, Davis n Sokran), yang turun balap 2 orang. Udah semangat… langsung ilang! T_T
Davis bukan pemain baru di dunia sepeda. Dulu ia sudah sering memenangkan kejuaraan balap BMX (mini cross) di tempat kelahirannya. Sudah banyak piala ia kumpulkan sebelum akhirnya berhenti setelah bekerja. Sekarang, baru mau mulai lagi, eh.. ada halangan.. hiks.. hiks..
Tapi yang pasti itu bukan suatu hambatan bagi kami untuk mendedikasikan diri kami kepada olah raga ini. Masih ada lain kesempatan, meski mungkin tidak dalam waktu dekat ini. Sedih juga sih, tapi mungkin dengan ini kami justru bisa melatih diri kami lebih keras lagi dan nantinya mampu memberikan hasil yang lebih baik lagi.
Nahhh..! Minggu 30/9 siang bolong. Kami ber-3 nyoba trek di depan kost-q. Gak curam sih. Panjangnya cuman 400m-an, elevasi paling2 cuman 10m-an, tapi treknya lumayan seru, bumpy, banyak batu kapur lepas, berkelok2 dan cukup licin. Test pertama Davis langsung melesat habis2an.. Emang bakat juara, ya kenceng banget!!! Padahal gak pernah naik MTB (lha orang mainin shifter aja belum bisa, rem depan/blk aja masih bingung) & uniknya lagi pake MTB hardtail dengan ban 26 x 1.75 buat aspal!!! Sliding kiri-sliding kanan, jumping ampe manual, lancar! Fantastis booo!
Kelar main di trek panjang, pindah mainan lompat2an di trek pendek. Gak tinggi sih, paling cuman 0,9 – 1,1 meter, tapi pake hardtail n langsung main pake gaya. Aku n Davis sih lancar, eh giliran Sokran……nyungsep! Di tanah kapur n batu2, coba tanah empuk kan enak. Yah, lecet2 di tangan kanan n mata kaki kanan, untung pake helm. Pengalaman bro, besok pasti lebih baik! Tapi salut bro, meski gak pernah nyoba lompat tapi langsung berani, salut… salut…
Minggu depan rencana tes pakai 2 sepeda, Gary Fisher Propaliber HT dan Giant Reign FR (Kamikaze! modificated) di trek Goa Gong yang lebih curam n asik meski lebih pendek. Maunya sih dilepas model lomba (dihitung waktu) biar sekalian persiapan mental menghadapi perlombaan sebenarnya n ngebedain catatan waktu kalo pake HT or Full Suser, yahhh.. namanya juga latihan. Peace!
Friday, September 28, 2007
For My Best Partner
U de only one who knows how i’am when i start this madness. Ofcrse its DH bro! U know when i start with my f***’in hardtail, goes to short dual suser (its ton’s-ton’s heavy!!!) and u say “ok, u survive only by de grace of God!”. Damn, it’s a beautiful times yeah?!?
Our first Kejurda DH, our insane training & a lot of idea… Huh… days by days… Time keep rolling. Until now.
Now I found new partner. He is BMX champ (long time ago he3..). At least im not alone anymore. But i miss that day.
Thanks 4 evrythng u bring on my live bro, especially on DH (now im rolling like pro bro he3…).
Take care on Jakarta.
Bro, may de good Lord bless u n all ur dreams come true. Don’t miss it.
Wednesday, September 5, 2007
A letter for my best friend.... Etha
Enam tahun lalu tepat di bulan ini juga kami bertemu. Segalanya begitu indah selama itu. Tak terasa lebih dari 6 tahun kita bersahabat. Tangis, sakit hati, gembira, susah, kurang perhatian, emosi, tawa serta berjuta kesedihan dan kesenangan telah kita lalui. Aku tahu, akhir-akhir ini kita kurang dekat lagi, tepatnya sekitar 2 tahun ini. Mungkin ego dalam benak-ku membuat segalanya menjadi begini. Atau entahlah….. aku tak mau menerka-nerka.
Meski sekarang aku tak tahu persis dimana dirimu berada. Yang kutahu pasti, jarak memisahkan kita dan waktu tetap terus berlalu. Kini baru terasa, tiap detik yang begitu berharga saat itu yang telah kita lalui bersama.
Jika dapat memutar balikkan waktu, kuberharap kita bisa menjalaninya sekali lagi. Kan kutebus semua kesalahan yang telah kuperbuat padamu, semampuku.
Namun kini yang ada hanya doa. Doa bagi seorang sahabatku. Meski mungkin takkan pernah bertemu lagi, kupegang erat apa yang pernah kau katakan saat itu, “ Aku tak mau mengucapkan selamat tinggal, karena kuberharap kita akan bertemu kembali”.
Selamat ulang tahun sahabatku, maafkan aku jika pernah menyakitimu. Tak ada lagi kado iseng atau acara kumpul bersama, tak ada lagi telfon maupun sms dariku, namun percayalah…. dirimu masih senantiasa dihatiku. Doaku menyertaimu.
Tuesday, August 21, 2007
That's Evolution
Evolusi bukan seperti itu. Evolusi bekerja dengan 2 langkah. Variasi dan seleksi alam.
Variasi artinya kadang-kadang / kebetulan, makhluk hidup lahir dengan suatu perbedaan dengan lainnya dalam spesiesnya (jangan katakan anda tidak pernah melihat manusia berkaki 3, anjing tanpa bulu, kambing berkepala 2 atau lainnya yang mungkin terkadang kita sebut dengan “cacat”). Variasi tidak selalu baik atau buruk. Itu hanya terjadi begitu saja di alam.
Seleksi alam artinya semakin cocok makhluk hidup dengan daerah tempat tinggalnya, semakin besar kesempatannya untuk hidup lama dan mempunyai keturunan. Kemudian keturunannya mungkin mewarisi variasi yang membuat induk makhluk hidup tersebut bertahan / sangat berhasil di lingkungan lokalnya.
Semoga dengan ilustrasi tersebut kita tidak mudah “menelan mentah-mentah” ajaran / info yang berkembang. Telusuri dan pelajari dahulu apa makna sebenarnya. Masih berpikir manusia berasal dari monyet?
Sunday, August 19, 2007
Noah's Ark, ha ha ha ...
Tepat sebelum bahtera berlayar, Nuh melihat kedua anaknya memancing ikan di sisi kapal. "Hematlah umpanmu, anak-anak," katanya. "Ingatlah aku hanya memiliki dua cacing."
Ketika Nuh dan keluarganya meninggalkan bahtera, mereka berhenti di punggung sebuah bukit dan kembali melihat bahtera mereka. " Kita harus melakukan sesuatu Nuh," kata istrinya. " Bahtera tua yang besar dan usang itu akan terus berada di sana dan akan mengganggu pemandangan selama tahun-tahun mendatang." Segalanya sudah ditangani dengan baik," Nuh meyakinkan dia. "Aku meninggalkan dua ekor rayap di atas kapal."
Di mana Nuh ketika lampu mati? Dalam kegelapan (d'ark). (dark berarti kegelapan, sedang d'ark = the ark, yang berarti bahtera).
Siapa ahli keuangan terbaik dalam Alkitab? Nuh. Dia menggapungkan ternaknya ketika seluruh dunia tertutup air.
Tuesday, August 14, 2007
Old Stories
Sekarang sudah lebih dari 9 tahun setelah salah satu kegilaan kami tersebut. Banyak sekali perubahan pada kami berdua. Saya masih tetap menggeluti sepeda gunung saya, Hilla lebih ke sepeda motor. Yeahhh.. life goes on.
Monday, August 13, 2007
True Constant Garderner
Saya mengenal seseorang yang bangun pukul 5 pagi setiap hari, menyiapkan sarapan, membersihkan rumah lalu mulai berkebun. Ya, berkebun. Bukan 2 atau 3 jam dalam sehari, tapi lebih dari 14 jam sehari termasuk hari minggu! Tidak ada kata libur! Dari pagi buta hingga tengah malam, terkadang hingga pukul 1 dini hari jika tidak diingatkan! Umurnya genap 50 tahun beberapa hari lagi, tapi kebiasaannya setiap hari mengurus kebun bunga dan beberapa pohon2 besar di tanah seluas sekitar 2000m2 membuatnya tetap bugar & nyaris tidak pernah sakit. Tidak dibayar, mengurus segala jenis perawatan mulai menyiram bunga (lebih dari 200 pot besar dan kecil), memindah pot, menyapu hingga memotong pohon setiap hari tanpa libur.
Jika dalam 1 hari rata2 sekitar 12 jam berkebun maka berarti 84 jam/minggu, 252 jam/bulan atau paling tidak 3000 jam/tahun! Belum pernah saya melihat seorang tukang kebun seperti dia. Dialah ibu saya.
Sunday, August 12, 2007
New Bike Review
First try everything is under control until the cornering section comes. I get too fast so i loose my line, but everything still ok, no crash. Second try… Third try…. I don’t remember how many i try and going better, and going better everytime i try. On the last run, when the day going dark, i try to push harder to myself. I keep pedaling on every descending until its makes me fly on last steepest descending, im sure my speed its about 45-50 mph at that section, and when my tire touch ground again i do a late braking before the hard right corner, everything done well, i makes a big drift on turn, keep my speed and line, but i think the leaves on ground and hard corner without berm makes my fantastic action belongs to disaster. In the end of turn i cant stop my drift action, speed still high at that section and the brakes doesn’t helps anymore. Big slide at max speed, almost over the bar action, thanks i can stop my bike, but i still cant stop! I let my new bike hit the ground so hard, and i fly then run before stuck on a slice of log! Poor guy! Cant you do a better way to crash?!?!? T_T
Fiuhhhh… thanks God im ok. Thanks to my knee protector that really works to safe me from my sharp pedals, my google from bushes and my gloves from sharp cutten trees. Its just little impact to my rib, couple of red line on my right hand and left shoulder. No problem, i still can walk and go home…
On this test, I really satisfied with my new bike performance. Rolling so fast and faster on descend, so smooth on corner, stable, ultimate rear suspension performance and overall I can say that all you have to do is just let the bike works for you. This bike amazingly can handle rough terain with loose rock without "bumpy" action, i dont belive the rear travel only 6 inch, its like 7 inch travel, i feel my tire always kiss the ground hardly. Fantastic middle sus travel bike for me.
Tuesday, July 24, 2007
My New Stuff !
Kemarin2 sebenernya belum kepikiran pake sepeda ini. Sebelumnya saya pake Iron Horse Warrior Trail 2005 sekitar setahun, pas di Porda Bali (Bangli) waktu dateng ke kejuaraan, eh tau2nya ada yang nawar frame-nya. Emang sih masih mulus, barang asli, ringan & sebenernya udah cocok banget ama saya. Berhubung ditawar cukup tinggi, ya dilepas aja. Frame only laku 2,5 juta! Gak pake nunggu besok, begitu dibayar langsung ke toko sepeda he3… Udah kebelet (thanks to Jayakarta bike shop)…. Pilihan jatuh ama Giant Reign 3, beli frame aja 7 juta termasuk ongkos kirim, headset & seatpost. Btw, puas banget! Yang jadi ganjalan cuman shock belakang yang pake udara (Fox Float R) bukan coil, agak beda ama sepeda yang dulu, jadi mesti nyesuaiin lagi cara bawanya. Lagian make mesti agak ati2, shock ini kata yang punya toko kalo beli terpisah harganya 2,9 juta! Alamak! Padahal gedenya nggak ampe se-botol air mineral yang tanggung. Mahal amat seehhh…
Spesifikasi:
Frame 2007 Giant Reign 3. Fork Marzocchi Bomber 180mm. Truvativ Hussefelt DH handlebar. Headset Cane Creek with PZ Racing Carbon Spacer. Crankset Truvativ Hussefelt 38A with BB Truvativ Giga Pipe Team SL. Odyssey South Gate Pedal. Sprocket Shimano CS-HG30-81 with Shimano HG50C. Freehub Hone. Hub Saint. Rim Sun Rims Single Track Camo, DT Swiss spokes with WTB Timberwolf 2.3 Tires. Seatpost Giant Racing, SDG Landing Strip Saddle. F brake Saint 203mm rotor, hydraulic. R brake Hone 203mm rotor, hydraulic. RD Hone. Brake lever Shimano Deore LX. Shifter Alivio (right only). Grip Scott. Shimano Wiring System.